Setiap tahun pada tanggal 1 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Kesaktian Pancasila.
Peringatan ini tidak hanya sekadar mengenang peristiwa kelam yang terjadi pada tahun 1965, tetapi juga menjadi momentum untuk meneguhkan kembali komitmen kita terhadap ideologi negara yang telah membimbing bangsa Indonesia selama lebih dari tujuh dekade.
Pancasila sebagai dasar negara memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keberagaman Indonesia.
Sebagai negara yang terdiri dari ribuan pulau, suku, agama, dan budaya, Pancasila mengajarkan kita untuk hidup dalam kedamaian dan harmoni meski memiliki perbedaan.
Hal ini tercermin dalam prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang mengajarkan bahwa meski berbeda-beda, kita tetap satu, yaitu bangsa Indonesia.
Namun, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika selalu terancam oleh ideologi-ideologi yang berupaya merusak tatanan sosial-politik yang telah dibangun dengan susah payah.
Salah satunya adalah paham komunis yang pernah menjadi ancaman besar bagi keutuhan negara kita.
Pada tahun 1965, negara kita diguncang oleh upaya penggulingan pemerintahan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Meskipun upaya tersebut gagal, namun peristiwa tersebut menjadi pelajaran berharga bagi kita untuk selalu waspada terhadap ancaman ideologi yang dapat merusak kesatuan bangsa.
Komunisme, dengan prinsip-prinsipnya yang menolak keberagaman dan cenderung mengedepankan kekerasan, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
Ideologi ini tidak hanya merusak tatanan sosial, tetapi juga mengancam kebebasan individu serta hak asasi manusia.
Negara kita yang sudah tercatat dalam sejarah sebagai negara yang demokratis dan menjunjung tinggi hak asasi manusia tidak boleh memberikan ruang bagi ideologi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut.
Namun, tantangan tidak hanya datang dari paham komunis.
Ideologi lain yang radikal dan intoleran juga berpotensi mengancam keutuhan NKRI.
Dalam beberapa dekade terakhir, kita telah menyaksikan munculnya berbagai kelompok ekstrem yang mencoba menggusur ideologi Pancasila dan menggantinya dengan ideologi yang lebih radikal.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu menjaga kesatuan dan persatuan dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Sebagai generasi penerus, kita memiliki kewajiban untuk menjaga dan memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan mengenai sejarah bangsa, pemahaman tentang pentingnya keberagaman, serta sikap toleransi menjadi kunci untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Kita harus saling menghormati perbedaan dan tidak membiarkan ideologi-ideologi yang merusak bangsa ini berkembang di tengah masyarakat.
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila bukan hanya menjadi kenangan sejarah, tetapi juga menjadi panggilan untuk terus menjaga dan memperjuangkan ideologi negara ini.
Dengan semangat gotong-royong dan persatuan, kita akan terus menjaga keutuhan NKRI dan memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi negara yang berdaulat, adil, dan makmur bagi seluruh rakyatnya.
0 comments:
Posting Komentar