Setiap tanggal 5 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Tentara Nasional Indonesia (TNI). Tahun 2025 ini menjadi momentum istimewa: delapan puluh tahun sudah TNI berdiri tegak menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI.
Namun, lebih dari sekadar lembaga pertahanan, TNI adalah simbol persatuan bangsa — antara rakyat, pemerintah, dan semangat kebangsaan yang tidak boleh padam.
TNI lahir dari rahim perjuangan rakyat.
Sejak masa revolusi, TNI bukan berdiri untuk kekuasaan, melainkan untuk mempertahankan kemerdekaan.
Dari pertempuran Surabaya hingga operasi menjaga perdamaian dunia, TNI selalu hadir dengan satu keyakinan: Indonesia harus tetap berdiri tegak.
Kini, tantangan bangsa tidak lagi sebatas ancaman militer.
Kita menghadapi perpecahan sosial, hoaks, polarisasi politik, dan krisis moral. Dalam situasi ini, semangat juang TNI patut kita teladani.
Ketegasan mereka dalam menjaga kedaulatan dapat menjadi inspirasi untuk menjaga keamanan sosial dan persatuan di tengah masyarakat.
Sebagaimana semboyan “Bersama Rakyat, TNI Kuat,” hubungan antara rakyat dan tentara harus tetap erat. Rakyat yang sadar akan pentingnya kedamaian, dan TNI yang setia menjaga keamanan, merupakan fondasi Indonesia yang kuat.
Tidak ada artinya pertahanan negara yang canggih jika rakyatnya saling curiga dan bermusuhan.
Hari ini, ketika kita memperingati Hari TNI ke-80, mari renungkan peran kita masing-masing dalam menjaga Indonesia.
Jika TNI berjuang di garis depan, maka kita berjuang di garis kehidupan sehari-hari: menjaga toleransi, menyebarkan kebaikan, dan menolak provokasi.
Menjaga Indonesia bukan hanya tugas TNI, tetapi tugas setiap warga negara.
Dari rumah, sekolah, tempat kerja, hingga media sosial — kita bisa menjadi “prajurit kedamaian” yang memperkuat persatuan bangsa.
Dirgahayu TNI ke-80. Teruslah menjadi benteng NKRI yang tangguh dan teladan bagi rakyat.
Semoga semangat juang, disiplin, dan cinta tanah air yang diwariskan para prajurit menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus menjaga Persatuan dan Keamanan Bangsa.
0 comments:
Posting Komentar